Jumat, 01 Oktober 2010

TELAAH KASUS SAMSONITE: MANAJEMEN RANTAI PASOKAN DAN PROSES PRODUKSI GLOBAL

Rantai pasokan suatu perusahaan meliputi koordinasi material, informasi, dan dana yang digunakan dalam proses produksi dari bahan mentah sampai berada di tangan konsumen terakhir. Dalam kasus Samsonite yang diangkat penulis dalam review ini, dijelaskan bahwa perusahaan yang berpusat di Amerika Serikat ini berhasil mengglobalkan pengaruh dari Belgia, Perancis, dan Belanda bahkan sampai Eropa timur dan Asia. Strategi yang tepat dalam hal pemasaran dan kejelian melihat peluang persaingan internasional bisa dipastikan membuahkan produk berkualitas dan keuntungan maksimal pada perusahaan ini. Hal itu dapat diimplementasikan bila memperhatikan aspek rantai pasokan perusahaan di atas, yang diantaranya adalah manajemen logistik atau material yang merupakan proses perencanaan, pengimplementasian, kontrol yang efisien, arus yang efektif, persediaan barang dan jasa, informasi yang berhubungan dengan asal logistik sampai ke tahap konsumsi dengan tujuan untuk menyesuaikan dengan keperluan konsumen.
            Dalam hal menjaga kualitas tinggi dari produknya, baik kopor yang hardside maupun yang softside, Samsonite melakukan dua cara yang berbeda yaitu program internal seperti drop test, tumble test, wheel test, dan handle test untuk mengetes tingkat kekuatan dari produk mereka cukup kuat dan berkualitas. Cara selanjutnya adalah dengan melakukan tes asuransi kualitas secara independen yaitu dengan mendapatkan sertifikat ISO 9002 dan GS Mark untuk menguji tingkat keamanannya. Samsonite tidak berhenti di situ saja, namun mulai berinvestasi lebih banyak lagi dalam hal pengujian dan pengembangan produk serta penggunaan mesin khusus produksi yang membantu agar tetap kompetitif. Sedangkan dari segi alur distribusi pada awal masuk ke Eropa,  Samsonite mengirimkan barang-barang dari pabriknya di Eropa ke gudang pabrik kemudian ke gudang nasional. Dari sana kemudian dikirimkan ke grosir yang menjual kepada para pengecer. Hal ini sama sekali tidak praktis karena membutuhkan waktu yang lama dan menghabiskan banyak biaya, untuk itu akhirnya Samsonite beralih menggunakan akses teknologi informasi yang lebih efektif.
            Terjaganya manajemen rantai pasokan muai dari proses produksi hingga pemasaran inilah yang membuat Samsonite mulai yakin untuk meluaskan pengaruhnya ke seluruh dunia dan tetap melanjutkan proses produksinya hingga sekarang, bahkan memberikan lisensi produksi pada produsen lain. Dalam survei yang dilakukan Deloitte Consulting pun 91% responden menyatakan setuju bahwa manajemen rantai pasokan memiliki peran signifikan dalam kesuksesan perusahaan di masa depan. Kesuksesan dari produksi global ini juga bergantung pada tingkat kompatibilitas, konfigurasi, koordinasi, dan kontrol perusahaan karena semakin besar luas geografis tingkat persebaran perusahaan maka tantangan manajemen suplai pasokan  menjadi lebih besar.
Alasan mengapa pada awalnya Samsonite melakukan bisnis internasional ke negara-negara Eropa adalah karena keuntungan spesifik dari lokasi yang memiliki tingkat permintaan tinggi. Sehingga yang semula memilih jalur ekspor akhirnya melakukan investasi langsung daripada menjualnya pada produsen luar. Kalaupun dilakukan maka itu masih berada di bawah pengawasan Samsonite dari segi model barang maupun strategi pemasarannya, ini menjadi pilihan mereka agar tingkat kepuasan dan loyalitas konsumen tetap terjaga. Menurut penulis dalam hal ini, kualitas didefinisikan oleh Samsonite sebagai pertemuan antara tingkat keunggulan suatu barang dengan kesesuaian atas harapan atau keinginan dari para konsumen. Kualitas ini bisa dilihat secara umum melalui standar yang ada seperti ISO 9000, industri yang spesifik, atau perusahaan yang spesifik seperti sigma, TQM, dan lain sebagainya. TQM adalah proses yang menekankan pada proses yang menekankan kepuasan konsumen, keterlibatan pegawai, dan peningkatan kualitas secara bertahap dan berkelanjutan. Sehingga untuk itulah kompatibilitas yang diartikan sebagai derajat konsistensi antara keputusan investasi asing dan strategi perusahaan menjadi penting sifatnya dimana kualitas produksi yang dilakukan di negara lain terjaga kualitasnya namun dari segi harga juga layak saing. Untuk itu perlu dilakukan inovasi dan strategi minimalisasi harga yang mengarah pada efesiensi global, walaupun biasanya ini seringkali dilakukan dengan menekan MNE yang berada di daerah Asia dan Eropa Timur yang notabenenya memiliki upah tenaga buruh rendah, ketersediaan material dan komponen yang murah, dan pasar yang dekat.
Dalam melakukan konfigurasi, ada tiga kategori yaitu sebuah fasilitas terpusat yang menawarkan seleksi atas standar yang ada dan harga ang lebih rendah pada pasar yang berbeda; kemudian penggunaan fasilitas produksi regional untuk melayani konsumen seperti yang dilakukan di Belgia; dan yang terakhir adalah multi domestik yaitu ekspansi pada negara individu dimana proses produksi suatu perusahaan menggunakan fasilitas produksi dari negara yang spesifik untuk melayani kebutuhan lokal. Setelah masalah kompatibilitas dan konfigurasi, hal yang belum dibahas adalah masalah koordinasi dan ontrol yang biasanya dilakukan secara bersamaan agar hubungan atau pengintegrasian dari aktivitas-aktivitas yang dilakukan selama rantai pasokan berjalan tetap dalam satu kesatuan sistem.
Kunci dari pembuatan kerja sistem rantai pasokan global yang juga terkait masalah koordinasi dan kontrol adalah informasi, seperti penggunaan electronic data interchange (EDI) dan enterprise resource planning (ERP) dan e-commerce. Untuk itulah maka perusahaan Samsonite dengan cepat beralih pada internet sebagai penghubung penyuplai dengan konsumen terakhir. Dalam paragraf terakhir ini penulis menyimpulkan bila dalam hal pembuatan keputusan baik yang dilakukan oleh perusahaan secara independen ataupun tidak tapi komitmen untuk mengglobalkan suatu perusahaan memang benar-benar harus memperhatikan mata rantai dari manajemen pasokan sehingga masalah kualitas baik itu dalam hal efisiensi waktu pelayanan, minimalisasi biaya bahan mentah dan transportasi maupun pemaksimalan keuntungan produksi bisa diraih dalam satu waktu. Hal ini  terkait erat dengan aspek informasi yang merupakan kunci dari rantai tersebut.
Sumber:
Artikel Global Manufacturing and Supply Chain Management.

3 komentar:

  1. Hi Rin,
    Informasinya sungguh bermanfaat terutama buat saya yang terlibat dalam bidang SCM...
    B'Regards,
    aE

    BalasHapus
  2. ok sama2, klo mw ngutip tulisanq blh2 ja yg pnting cantumin dlm referensi u y^^

    BalasHapus
  3. nama saya fajar. saya tinggal di bedono di jawa tengah saya berada dalam masalah keuangan yang sangat kronis dan situasi kesehatan terminal beberapa minggu yang lalu. setelah semua pencarian saya untuk bantuan dari teman dan tetangga terbukti gagal, saya merasa tidak ada orang yang benar-benar peduli. saya menjadi sangat lelah karena kurangnya dana untuk mengembangkan bisnis saya dan 2 anak saya yang berusia 5 dan 8 tahun juga tidak tampan karena kurangnya perawatan yang tepat sebagai akibat dari keuangan. suatu pagi yang setia saya melihat seorang teman lama mendiang suami saya dan saya memberi tahu dia semua yang telah saya alami dan dia berkata satu-satunya cara dia bisa membantu adalah mengarahkan saya ke petugas pinjaman yang baik di AS yang juga membantunya, dia menjelaskan kepada saya tentang bagaimana dia secara finansial turun dan bagaimana dia didorong oleh petugas pinjaman ini (mr pedro yang memberinya pinjaman 7.000.000 usd dengan tarif terjangkau 2. dia selanjutnya meyakinkan saya bahwa mereka adalah satu-satunya perusahaan pinjaman sah yang dia temukan secara online. dia memberi saya email mereka & begitulah cara saya melamar dan juga diberikan pinjaman dan hidup saya berubah untuk selamanya hubungi satu-satunya pemberi pinjaman asli mr pedro melalui email / whatsapp +18632310632 pedroloanss@gmail.com untuk menyelesaikan kekacauan keuangan Anda.

    BalasHapus